Perbedaan AC Inverter dan AC Split

gastronoid.com – Perbedaan AC Inverter dan AC Split. Berkembangnya teknologi di dunia pendinginan udara telah memberikan kita banyak opsi untuk menciptakan kesejukan di dalam ruangan. Dua solusi yang sering dibicarakan adalah AC Inverter dan AC Split. Meskipun keduanya bertujuan memberikan kenyamanan dengan menyejukkan udara, namun sebetulnya memiliki karakteristik yang cukup berbeda. Mari kita menjelajahi perbedaan antara keduanya, seperti bagaimana mereka bekerja, berapa tingkat kebisingan yang dihasilkan, dan tentu saja, seberapa efisien mereka dalam mengelola energi. Sambil bersiap-siap untuk mencari tahu lebih banyak, mari kita mulai dengan memahami dasar dari dua sistem pendinginan udara yang sering kita temui ini.

Prinsip Kerja

AC Inverter:

  1. Prinsip Kerja: AC Inverter menggunakan teknologi inverter untuk mengatur kecepatan kompresor. Kompresor pada AC Inverter tidak hanya bekerja pada tingkat penuh atau mati seperti pada AC non-inverter, melainkan dapat menyesuaikan kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pendinginan ruangan. Inverter mengubah arus listrik AC menjadi DC dan kemudian mengubahnya kembali menjadi AC frekuensi variabel, memungkinkan pengaturan kecepatan yang tepat.
  2. Variabilitas Kecepatan: Dengan kemampuan mengubah kecepatan kompresor, AC Inverter dapat beroperasi pada tingkat rendah ketika beban pendinginan ringan dan meningkatkan kecepatan ketika beban pendinginan meningkat. Ini memberikan efisiensi energi yang lebih tinggi karena tidak ada siklus on/off yang tiba-tiba.
  3. Pertahankan Suhu Stabil: Prinsip ini memungkinkan AC Inverter untuk mempertahankan suhu ruangan dengan lebih stabil karena kompresor dapat menyesuaikan diri secara dinamis terhadap perubahan suhu.
  4. Start-Up yang Lembut: AC Inverter memiliki start-up yang lebih lembut karena kompresor tidak harus mulai dari kecepatan penuh, mengurangi tekanan pada sistem dan menghindari lonjakan listrik yang tinggi.

AC Split Biasa:

  1. Prinsip Kerja: AC Split biasa menggunakan kompresor yang hanya memiliki dua mode – on dan off. Ketika suhu ruangan mencapai ambang batas yang diatur, AC akan menyala pada kecepatan penuh sampai suhu yang diinginkan tercapai, lalu mati.
  2. Mode On/Off: Sistem AC Split non-inverter bekerja dengan siklus on/off. Ini berarti bahwa ketika suhu ruangan mencapai level yang diinginkan, kompresor mati dan hanya menyala kembali saat suhu naik di atas batas yang diatur.
  3. Peningkatan Konsumsi Energi: Pada mode off, AC tidak menggunakan energi, tetapi saat menyala kembali, kompresor bekerja pada kapasitas penuh. Hal ini dapat meningkatkan konsumsi energi secara keseluruhan dan menciptakan fluktuasi suhu yang lebih besar.
  4. Start-Up yang Keras: Saat mulai bekerja, AC Split non-inverter mengalami start-up yang lebih keras karena kompresor harus mulai dari kecepatan penuh setiap kali dihidupkan.

Efisiensi Energi

1.Prinsip Pengaturan Kecepatan Kompresor:

  • AC Inverter: Memiliki kemampuan untuk mengatur kecepatan kompresor secara variabel sesuai dengan kebutuhan pendinginan. Ketika beban pendinginan rendah, kecepatan kompresor dapat berkurang, meningkatkan efisiensi energi.
  • AC Split Biasa: Menggunakan sistem on/off pada kompresor. Kompresor bekerja pada kapasitas penuh saat menyala dan mati saat suhu mencapai ambang batas yang diatur.

2. Siklus Kerja:

  • AC Inverter: Menghindari siklus on/off yang tiba-tiba, yang dapat mengurangi konsumsi energi dan memberikan stabilitas suhu yang lebih baik.
  • AC Split Biasa: Memiliki siklus on/off yang dapat menyebabkan lonjakan konsumsi energi saat kompresor menyala kembali setelah siklus mati.

3. Kemampuan Menyesuaikan Diri terhadap Beban:

  • AC Inverter: Dapat menyesuaikan diri secara otomatis dengan fluktuasi suhu dan beban pendinginan. Ini membuatnya lebih efisien ketika beban pendinginan rendah.
  • AC Split Biasa: Bekerja pada kapasitas penuh saat menyala, bahkan jika beban pendinginan tidak terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan pemborosan energi.

4. Start-Up yang Lembut:

  • AC Inverter: Memiliki start-up yang lebih lembut karena kompresor tidak harus memulai dari kecepatan penuh setiap kali dihidupkan.
  • AC Split Biasa: Mengalami start-up yang keras karena kompresor harus mulai dari kecepatan penuh setiap kali dihidupkan.

5. Konsumsi Energi Rata-Rata:

  • AC Inverter: Biasanya memiliki konsumsi energi yang lebih rendah secara rata-rata karena dapat mengoperasikan kompresor pada kecepatan yang lebih rendah saat beban pendinginan ringan.
  • AC Split Biasa: Memiliki tendensi untuk konsumsi energi yang lebih tinggi karena bekerja pada kapasitas penuh saat menyala.

6. Biaya Operasional Jangka Panjang:

  • AC Inverter: Meskipun mungkin memiliki biaya awal yang lebih tinggi, dapat memberikan penghematan energi yang signifikan, mengurangi biaya operasional jangka panjang.
  • AC Split Biasa: Mungkin lebih terjangkau secara harga, tetapi biaya operasional jangka panjang dapat menjadi lebih tinggi karena kurang efisien secara energi.

7. Pengaruh pada Jejak Karbon:

  • AC Inverter: Dengan konsumsi energi yang lebih rendah, AC Inverter cenderung memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dengan mengurangi emisi karbon.
  • AC Split Biasa: Dapat memiliki jejak karbon yang lebih besar karena konsumsi energi yang lebih tinggi.

Pengaturan Suhu

  1. Regulasi Suhu:
    • AC Inverter: Mampu mengatur suhu secara lebih akurat karena kompresor dapat beroperasi pada berbagai kecepatan. Ini memungkinkan AC Inverter untuk mempertahankan suhu yang lebih stabil dan menghindari fluktuasi besar.
    • AC Split Biasa: Cenderung memiliki fluktuasi suhu yang lebih besar karena bekerja pada prinsip on/off, di mana kompresor bekerja pada kapasitas penuh untuk mencapai suhu yang diinginkan dan kemudian mati.
  2. Kecepatan Penurunan Suhu:
    • AC Inverter: Dapat menurunkan suhu ruangan lebih cepat karena dapat memulai operasinya pada kecepatan tinggi dan kemudian menyesuaikan kecepatannya sesuai kebutuhan.
    • AC Split Biasa: Memerlukan waktu lebih lama untuk menurunkan suhu karena kompresor harus bekerja pada kapasitas penuh hingga mencapai suhu target.
  3. Pemeliharaan Suhu yang Konsisten:
    • AC Inverter: Memelihara suhu yang lebih konsisten karena dapat beradaptasi secara dinamis dengan perubahan suhu dan beban pendinginan di ruangan.
    • AC Split Biasa: Tidak seefisien dalam memelihara suhu yang konstan karena sering mengalami siklus on/off yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu yang lebih besar.
  4. Kemampuan Adaptasi Terhadap Perubahan Suhu Eksternal:
    • AC Inverter: Dapat lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan suhu eksternal karena dapat mengatur kecepatan kompresor sesuai kebutuhan.
    • AC Split Biasa: Lebih lambat menyesuaikan diri terhadap perubahan suhu karena kompresor harus bekerja pada kapasitas penuh saat menyala.
  5. Siklus On/Off:
    • AC Inverter: Menghindari siklus on/off yang terlalu sering, menghasilkan pengoperasian yang lebih stabil dan mengurangi tekanan pada komponen.
    • AC Split Biasa: Rentan terhadap siklus on/off yang dapat menyebabkan keausan lebih cepat pada komponen dan meningkatkan konsumsi energi.
  6. Efek Pada Kualitas Udara dalam Ruangan:
    • AC Inverter: Dengan kemampuan menjaga suhu secara stabil, dapat membantu mempertahankan kualitas udara dalam ruangan karena tidak ada fluktuasi suhu yang drastis.
    • AC Split Biasa: Fluktuasi suhu yang lebih besar dapat mempengaruhi kualitas udara dan kenyamanan penghuni ruangan.

Lama Waktu untuk Mencapai Suhu Optimal

  1. AC Inverter:
    • Kecepatan Pencapaian Suhu Optimal: AC Inverter dapat mencapai suhu optimal lebih cepat. Ini disebabkan oleh kemampuannya untuk bekerja pada kecepatan tinggi pada awalnya untuk mencapai suhu yang diinginkan dengan lebih cepat.
    • Pengaturan Kecepatan yang Dinamis: Setelah mencapai suhu target, AC Inverter dapat menurunkan kecepatan kompresor untuk mempertahankan suhu dengan lebih efisien, mengurangi fluktuasi suhu dan memastikan kenyamanan berkelanjutan.
    • Pengalaman Pengguna: Menawarkan pengalaman pengguna yang lebih nyaman dengan waktu pendinginan yang lebih singkat dan kemampuan mempertahankan suhu dengan lebih konsisten.
  2. AC Split Biasa:
    • Waktu Start-Up yang Lebih Lama: AC Split biasa memerlukan waktu start-up yang lebih lama, terutama jika suhu ruangan cukup tinggi. Kompresor harus mulai dari kecepatan penuh setiap kali AC dihidupkan.
    • Waktu untuk Mencapai Suhu Optimal: Membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai suhu yang diinginkan karena kompresor bekerja pada kapasitas penuh hingga mencapai suhu target.
    • Fluktuasi Suhu yang Lebih Besar: Siklus on/off dapat menyebabkan fluktuasi suhu yang lebih besar karena AC bekerja pada kapasitas maksimal saat menyala.
  3. Faktor Beban dan Suhu Awal:
    • Beberapa Faktor Pendukung: Waktu untuk mencapai suhu optimal juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beban pendinginan, suhu awal ruangan, dan kondisi lingkungan lainnya.
    • Kinerja Lebih Baik pada Beban Ringan: AC Inverter cenderung memiliki kinerja yang lebih baik pada beban pendinginan yang ringan, karena dapat menyesuaikan kecepatan kompresor dengan lebih baik.
  4. Perubahan Suhu Ruangan:
    • Respons Terhadap Perubahan Suhu: AC Inverter dapat merespons perubahan suhu dengan lebih cepat, memungkinkan waktu yang lebih singkat untuk mencapai suhu yang diinginkan saat ada fluktuasi suhu.
    • AC Split Biasa: Memerlukan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan perubahan suhu, yang dapat meningkatkan waktu untuk mencapai suhu optimal.

Harga

  1. AC Inverter:
    • Harga Awal yang Lebih Tinggi: AC Inverter cenderung memiliki harga awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan AC Split biasa. Hal ini disebabkan oleh teknologi inverter yang kompleks dan tingkat efisiensi energi yang lebih tinggi.
    • Investasi Jangka Panjang: Meskipun investasi awalnya mungkin lebih tinggi, AC Inverter dapat memberikan penghematan biaya operasional jangka panjang karena konsumsi energi yang lebih rendah. Ini dapat mengimbangi biaya awal dan menghasilkan pengembalian investasi (ROI) dalam jangka waktu tertentu.
  2. AC Split Biasa:
    • Harga yang Lebih Terjangkau: AC Split biasa umumnya lebih terjangkau secara harga dibandingkan dengan AC Inverter. Ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih ekonomis untuk pembelian dan pemasangan awal.
    • Biaya Operasional yang Lebih Tinggi: Meskipun harga awalnya lebih rendah, AC Split biasa dapat memiliki biaya operasional yang lebih tinggi dalam jangka panjang karena konsumsi energi yang lebih besar.
  3. Biaya Pemasangan:
    • AC Inverter: Proses pemasangan AC Inverter mungkin memerlukan keterampilan khusus dan dapat melibatkan biaya pemasangan yang lebih tinggi. Namun, ini juga tergantung pada kebijakan dan biaya dari penyedia layanan instalasi.
    • AC Split Biasa: Pemasangan AC Split biasa cenderung lebih sederhana dan kurang rumit, yang dapat mengurangi biaya pemasangan.
  4. Kualitas dan Merek:
    • AC Inverter: Merek-merek terkemuka yang menawarkan teknologi inverter canggih mungkin memiliki harga yang lebih tinggi, tetapi juga dapat memberikan kualitas dan keandalan yang lebih baik.
    • AC Split Biasa: Ada berbagai merek AC Split biasa dengan berbagai kisaran harga. Pilihan tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna.
  5. Pilihan Kapasitas:
    • AC Inverter: Tersedia dalam berbagai kapasitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Kapasitas yang dapat diatur ini dapat memberikan fleksibilitas lebih dalam pemilihan dan pemakaian AC.
    • AC Split Biasa: Juga tersedia dalam berbagai kapasitas, tetapi mungkin kurang fleksibel dalam hal penyesuaian dan efisiensi energi dibandingkan dengan AC Inverter.
  6. Promosi dan Diskon:
    • AC Inverter: Beberapa produsen atau toko mungkin menawarkan promosi atau diskon untuk produk AC Inverter, yang dapat mengurangi beban harga awal.
    • AC Split Biasa: Harga AC Split biasa yang lebih rendah mungkin juga dapat diakomodasi dengan promosi atau diskon.

Perawatan

  1. AC Inverter:
    • Perawatan yang Lebih Mudah: AC Inverter cenderung memiliki perawatan yang lebih mudah karena kompresor bekerja pada kecepatan yang lebih rendah dan siklus on/off yang lebih terkontrol. Ini dapat mengurangi tekanan pada sistem secara keseluruhan.
    • Umur Pakai yang Lebih Lama: Dengan kemampuan mengatur kecepatan kompresor, AC Inverter dapat mengurangi tekanan dan keausan pada komponen kunci, seperti kompresor dan motor, sehingga meningkatkan umur pakai peralatan.
  2. AC Split Biasa:
    • Perawatan yang Lebih Intensif: AC Split biasa dapat memerlukan perawatan yang lebih intensif karena kompresor sering kali bekerja pada kapasitas penuh saat menyala dan mati. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada komponen dan memperpendek umur pakai.
    • Pengecekan Rutin Diperlukan: Karena siklus on/off yang lebih sering, AC Split biasa memerlukan pemeriksaan dan perawatan rutin secara teratur, termasuk pembersihan, pemeriksaan refrigeran, dan perawatan komponen lainnya.
  3. Kualitas Filter dan Udara:
    • AC Inverter: Filter udara pada AC Inverter umumnya lebih efisien dan memiliki kemampuan penyaringan yang lebih baik. Ini membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan dan meminimalkan kotoran yang masuk ke dalam sistem.
    • AC Split Biasa: Filter udara AC Split biasa juga penting untuk menjaga kualitas udara, tetapi mungkin memerlukan penggantian dan pemeliharaan lebih sering karena beban kerja yang lebih tinggi.
  4. Tingkat Kelembapan dan Korosi:
    • AC Inverter: Dengan kemampuan mengatur kecepatan, AC Inverter dapat membantu mengontrol tingkat kelembapan di dalam ruangan dengan lebih baik, mengurangi risiko korosi pada komponen dan meningkatkan keandalan sistem.
    • AC Split Biasa: Kemampuan AC Split biasa untuk mengendalikan tingkat kelembapan mungkin kurang efektif, dan risiko korosi pada komponen dapat menjadi masalah, terutama pada daerah dengan kelembapan tinggi.
  5. Kondisi Kondensor dan Evaporator:
    • AC Inverter: Kondensor dan evaporator pada AC Inverter cenderung lebih bersih karena bekerja pada kecepatan yang lebih rendah, mengurangi penumpukan debu dan kotoran.
    • AC Split Biasa: Kondensor dan evaporator pada AC Split biasa mungkin lebih rentan terhadap penumpukan debu dan kotoran, memerlukan pembersihan yang lebih sering.
  6. Pencegahan Kebocoran Refrigeran:
    • AC Inverter: Lebih canggih dalam mencegah kebocoran refrigeran karena dapat memonitor dan mengatur tekanan dalam sistem dengan lebih akurat.
    • AC Split Biasa: Mungkin lebih rentan terhadap risiko kebocoran refrigeran, yang dapat memerlukan perawatan tambahan dan pengecekan berkala.

Ramah Lingkungan

  1. Konsumsi Energi:
    • AC Inverter: Lebih ramah lingkungan dalam hal konsumsi energi karena dapat mengatur kecepatan kompresor sesuai dengan kebutuhan, menghindari pemakaian daya yang berlebihan dan menghasilkan efisiensi energi yang lebih tinggi.
    • AC Split Biasa: Cenderung lebih boros energi karena kompresor bekerja pada kapasitas penuh saat menyala, yang dapat meningkatkan jejak karbon dan konsumsi energi secara keseluruhan.
  2. Emisi Karbon:
    • AC Inverter: Dengan konsumsi energi yang lebih rendah, AC Inverter dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Pengurangan emisi ini membuatnya lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
    • AC Split Biasa: Emisi karbon yang lebih tinggi karena bekerja pada kapasitas penuh dan siklus on/off yang kurang efisien dapat meningkatkan jejak karbon.
  3. Pencegahan Kebocoran Refrigeran:
    • AC Inverter: Lebih canggih dalam mencegah kebocoran refrigeran karena dapat memonitor dan mengatur tekanan dalam sistem dengan lebih akurat. Pencegahan kebocoran ini membantu mengurangi emisi gas pendingin yang dapat merugikan lapisan ozon dan berkontribusi pada pemanasan global.
    • AC Split Biasa: Mungkin lebih rentan terhadap risiko kebocoran refrigeran, yang dapat menyebabkan emisi gas pendingin dan dampak negatif pada lingkungan.
  4. Penggunaan Bahan-Bahan Berbahaya:
    • AC Inverter: Produsen AC Inverter cenderung lebih fokus pada penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan teknologi yang meminimalkan dampak pada lingkungan.
    • AC Split Biasa: Meskipun ada peraturan yang mengatur penggunaan bahan-bahan berbahaya, AC Split biasa mungkin memiliki sedikit kurang penekanan pada penggunaan bahan yang ramah lingkungan.
  5. Pengendalian Tingkat Kelembapan:
    • AC Inverter: Dengan kemampuan untuk mengatur kecepatan kompresor dengan lebih baik, AC Inverter dapat membantu mengendalikan tingkat kelembapan di dalam ruangan, memberikan kenyamanan yang lebih baik dan mengurangi risiko korosi pada komponen AC.
    • AC Split Biasa: Kemampuan AC Split biasa untuk mengendalikan tingkat kelembapan mungkin kurang efektif, yang dapat menyebabkan kelembapan berlebih dan masalah kesehatan.
  6. Umur Pakai yang Lebih Panjang:
    • AC Inverter: Dengan perawatan yang lebih mudah dan umur pakai yang lebih panjang, AC Inverter dapat mengurangi jumlah limbah elektronik dan meningkatkan keberlanjutan.
    • AC Split Biasa: Memiliki risiko umur pakai yang lebih pendek karena kompresor sering kali bekerja pada kapasitas penuh, yang dapat meningkatkan jumlah limbah elektronik.

Suara Operasional

  1. AC Inverter:
    • Operasi yang Lebih Tenang: AC Inverter cenderung lebih tenang dalam operasionalnya. Ini disebabkan oleh kemampuannya untuk mengatur kecepatan kompresor secara halus, menghasilkan tingkat kebisingan yang lebih rendah daripada AC Split biasa.
    • Mode Low Speed: AC Inverter dapat bekerja pada kecepatan rendah saat beban pendinginan ringan, yang dapat mengurangi tingkat kebisingan secara signifikan.
  2. AC Split Biasa:
    • Tingkat Kebisingan yang Lebih Tinggi: AC Split biasa cenderung lebih bising, terutama saat memulai siklus pendinginan atau saat bekerja pada kecepatan penuh. Kompresor pada AC Split biasa bekerja pada kapasitas maksimal ketika dihidupkan.
    • Siklus On/Off yang Terdengar: Siklus on/off yang teratur dapat menyebabkan suara yang terdengar dan meningkatkan tingkat kebisingan selama operasi.
  3. Start-Up yang Lembut:
    • AC Inverter: Start-up yang lebih lembut karena kompresor tidak harus memulai dari kecepatan penuh setiap kali dihidupkan. Ini dapat mengurangi suara yang terdengar pada saat awal operasi.
    • AC Split Biasa: Start-up yang lebih keras karena kompresor harus memulai dari kecepatan penuh setiap kali dihidupkan, menyebabkan suara yang terdengar lebih tinggi.
  4. Penggunaan Mode Silent atau Sleep:
    • AC Inverter: Banyak model AC Inverter dilengkapi dengan mode silent atau sleep yang dapat mengurangi tingkat kebisingan lebih lanjut saat malam hari atau saat pengguna membutuhkan lingkungan yang lebih tenang.
    • AC Split Biasa: Meskipun beberapa AC Split biasa juga memiliki mode silent, tingkat kebisingan secara umum mungkin masih lebih tinggi dibandingkan dengan AC Inverter.
  5. Desain dan Pemasangan yang Meminimalkan Getaran:
    • AC Inverter: Produsen AC Inverter biasanya mendesain produk mereka dengan teknologi untuk meminimalkan getaran dan suara yang terdengar, memberikan pengalaman operasional yang lebih tenang.
    • AC Split Biasa: Desain dan pemasangan yang kurang canggih dapat menyebabkan getaran dan suara operasional yang lebih nyaring pada AC Split biasa.

 

Perbedaan AC Inverter AC Split
Prinsip Kerja Menggunakan inverter untuk mengatur kecepatan kompresor, sehingga dapat menghasilkan pendinginan yang lebih efisien. Menggunakan kompresor dengan dua mode: ON atau OFF, tanpa kemampuan mengatur kecepatan kompresor.
Efisiensi Energi Lebih efisien karena dapat mengurangi konsumsi energi dengan menyesuaikan kecepatan kompresor sesuai kebutuhan pendinginan ruangan. Lebih boros energi karena kompresor bekerja pada kapasitas penuh ketika menyala dan mati ketika mencapai suhu yang diinginkan.
Pengaturan Suhu Mampu mempertahankan suhu yang lebih stabil karena dapat mengatur kecepatan kompresor secara otomatis sesuai dengan perubahan suhu ruangan. Memerlukan siklus mati/hidup secara teratur, yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu dan membuat AC bekerja lebih keras untuk mencapai suhu yang diinginkan.
Lama Waktu untuk Mencapai Suhu Optimal Lebih cepat mencapai suhu yang diinginkan karena dapat bekerja pada kecepatan tinggi pada awalnya, lalu menurunkan kecepatannya setelah mencapai suhu yang diinginkan. Memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai suhu yang diinginkan karena kompresor bekerja pada kapasitas penuh hingga mencapai suhu target.
Harga Umumnya lebih mahal dibandingkan dengan AC Split biasa. Namun, biaya operasional yang lebih rendah dapat mengimbangi investasi awal. Biasanya lebih terjangkau secara harga daripada AC Inverter, tetapi biaya operasional jangka panjang bisa lebih tinggi karena kurang efisien secara energi.
Perawatan Memerlukan perawatan lebih sedikit karena bekerja dengan beban yang lebih rendah dan memiliki umur pakai yang lebih panjang. Memerlukan perawatan lebih intensif karena kompresor sering kali mengalami tekanan yang lebih tinggi dan bekerja pada kapasitas penuh, sehingga umur pakainya dapat lebih pendek.
Ramah Lingkungan Lebih ramah lingkungan karena mengurangi jejak karbon dan konsumsi energi. Kurang ramah lingkungan karena lebih boros energi dan dapat meningkatkan jejak karbon.
Suara Operasional Lebih tenang dalam operasionalnya karena dapat mengatur kecepatan kompresor dengan lebih halus. Cenderung lebih bising karena seringkali bekerja pada kecepatan penuh, terutama saat memulai siklus pendinginan.

Itulah Perbedaan AC Inverter dan AC Split. Terima kasih telah membaca di gastronoid dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar