Perbedaan SSD dan HDD

gastronoid.com – Perbedaan SSD dan HDD. Dalam era digital yang semakin maju, kita sering mendengar istilah SSD dan HDD sebagai dua jenis penyimpanan utama pada perangkat komputer. SSD, atau Solid State Drive, dan HDD, atau Hard Disk Drive, memiliki peran vital dalam menentukan seberapa cepat dan efisien suatu sistem dapat bekerja. Namun, apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya? Penasarankan? Mari kita mulai!

Media Penyimpanan

  1. Jenis Media Penyimpanan:
    • SSD: Menggunakan teknologi flash memory berbasis NAND (Not-And) atau NAND-based. Setiap sel memori menyimpan data dalam bentuk muatan listrik di transistor, dan data dapat diakses secara langsung.
    • HDD: Menggunakan piringan magnetik yang berputar (platter) yang dilapisi bahan magnetik. Data disimpan dalam bentuk polaritas medan magnet pada platter.
  2. Struktur Fisik:
    • SSD: Tidak memiliki bagian bergerak. Informasi disimpan dalam chip memori dan diakses tanpa adanya komponen mekanis yang bergerak.
    • HDD: Memiliki komponen mekanis yang bergerak, seperti kepala pembaca yang bergerak di atas platter untuk membaca atau menulis data.

Kecepatan Transfer Data

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Baca/Tulis Sequential: SSD memiliki kecepatan transfer data yang sangat tinggi untuk operasi sequential (membaca dan menulis data secara berurutan). Ini berarti SSD sangat efisien untuk tugas-tugas seperti membuka aplikasi, mengakses file besar, atau melakukan backup.
    • Kecepatan Random: Kecepatan random, yang mencakup operasi pembacaan dan penulisan data secara acak, juga sangat tinggi pada SSD. Ini memungkinkan kinerja yang responsif dan cepat, terutama saat mengakses file kecil atau menanggapi banyak operasi I/O bersamaan.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Baca/Tulis Sequential: HDD umumnya memiliki kecepatan transfer sequential yang lebih rendah dibandingkan dengan SSD. Ini karena perlu waktu untuk memindahkan kepala pembaca ke posisi yang benar di atas platter untuk membaca atau menulis data secara berurutan.
    • Kecepatan Random: Kecepatan random HDD biasanya lebih lambat dibandingkan SSD. Operasi acak memerlukan waktu ekstra karena kepala pembaca harus bergerak ke lokasi yang tepat di atas platter, menyebabkan waktu latensi mekanis.
  3. Cache dan Teknologi Peningkatan Kecepatan:
    • SSD: Banyak SSD menggunakan teknologi cache dan algoritme pengoptimalan kinerja, seperti TRIM, untuk menjaga kecepatan transfer data seiring waktu dan mengatasi masalah degradasi kinerja seiring penggunaan panjang.
    • HDD: Beberapa HDD mungkin dilengkapi dengan cache kecil, tetapi mereka tidak seefektif SSD dalam menangani operasi-acak dan kinerja keseluruhan.

Waktu Akses

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Tidak Ada Bagian Mekanis yang Bergerak: Keunggulan utama SSD dalam waktu akses terletak pada ketiadaan bagian mekanis yang bergerak. SSD menggunakan teknologi flash memory berbasis NAND yang dapat mengakses data secara langsung tanpa perlu pergerakan fisik.
    • Waktu Akses yang Sangat Cepat: Karena tidak ada kepala pembaca atau piringan yang harus berputar, waktu akses pada SSD sangat singkat. Waktu ini sering diukur dalam fraksi milidetik atau bahkan mikrodetik.
    • Stabilitas Waktu Akses: Waktu akses SSD tetap konsisten sepanjang umur pakai perangkat. Tidak ada perubahan signifikan dalam waktu akses seiring waktu atau dengan penggunaan yang intensif.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Kepala Pembaca dan Piringan Berputar: HDD menggunakan kepala pembaca yang bergerak di atas piringan magnetik berputar untuk membaca dan menulis data. Piringan ini berputar pada kecepatan tertentu, dan kepala pembaca harus bergerak ke posisi yang benar untuk mengakses data.
    • Waktu Akses yang Lebih Lambat: Waktu akses pada HDD lebih lambat dibandingkan SSD karena membutuhkan waktu untuk kepala pembaca bergerak dan menemukan sektor yang benar di atas platter.
    • Variabilitas Waktu Akses: Waktu akses pada HDD dapat bervariasi tergantung pada posisi fisik data di platter, kecepatan putaran piringan, dan seberapa cepat kepala pembaca dapat mencapai posisi yang benar.
  3. Peningkatan dengan Teknologi Baru:
    • SSD: Meskipun SSD sudah sangat cepat, terdapat inovasi terus-menerus untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Teknologi seperti NVMe (Non-Volatile Memory Express) dapat memberikan peningkatan tambahan dalam hal waktu akses.
    • HDD: Beberapa teknologi, seperti penggunaan cache dan peningkatan kecepatan putaran platter, dapat meningkatkan sedikit kinerja waktu akses HDD, tetapi tidak dapat mencapai tingkat SSD.

Ketahanan Terhadap Guncangan

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Tanpa Bagian Mekanis yang Bergerak: SSD tidak memiliki bagian mekanis yang bergerak seperti piringan atau kepala pembaca. Sebagai gantinya, data disimpan dalam chip memori flash NAND.
    • Tahan terhadap Guncangan: Karena tidak ada bagian yang bergerak, SSD umumnya lebih tahan terhadap guncangan fisik. Tidak ada risiko komponen mekanis yang rusak atau terlepas akibat guncangan.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Piringan Berputar dan Kepala Pembaca: HDD menggunakan piringan magnetik berputar dan kepala pembaca yang bergerak di atasnya. Guncangan dapat menyebabkan kepala pembaca bergerak keluar dari posisi yang benar atau menyebabkan kontak fisik dengan piringan.
    • Rentan terhadap Guncangan: HDD lebih rentan terhadap kerusakan akibat guncangan. Guncangan yang keras atau tiba-tiba dapat menyebabkan kegagalan perangkat keras, seperti kerusakan kepala pembaca atau kerusakan fisik pada piringan.
  3. Penggunaan dalam Lingkungan Bergerak:
    • SSD: Karena ketahanan terhadap guncangan, SSD sangat cocok untuk perangkat yang sering bergerak atau digunakan dalam lingkungan dengan potensi guncangan, seperti laptop atau perangkat mobile.
    • HDD: Sebaliknya, HDD cenderung lebih rentan terhadap guncangan dan dapat mengalami kerusakan jika digunakan dalam situasi bergerak atau rentan terhadap getaran.
  4. Ketahanan terhadap Getaran:
    • SSD: SSD juga cenderung lebih tahan terhadap getaran dibandingkan HDD karena tidak ada komponen bergerak yang dapat terpengaruh oleh getaran.
    • HDD: Getaran dapat menyebabkan kepala pembaca pada HDD bergerak keluar dari posisi yang benar atau menyebabkan getaran berlebih pada piringan, yang dapat merusak data atau perangkat keras.

Durabilitas dan Umur Pakai

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Durabilitas Fisik: SSD umumnya lebih tahan terhadap kejutan fisik, guncangan, dan getaran karena tidak memiliki bagian mekanis yang bergerak. Tanpa piringan berputar atau kepala pembaca, risiko kerusakan fisik akibat pergerakan atau guncangan eksternal sangat rendah.
    • Durabilitas Elektronik: Komponen elektronik pada SSD, terutama sel memori NAND, dapat mengalami keausan seiring waktu. Namun, teknologi wear leveling telah dikembangkan untuk meratakan pemakaian sel memori, memperpanjang umur pakai dan mencegah keausan yang tidak merata.
    • Umur Pakai: Umur pakai SSD diukur dalam jumlah operasi tulis dan diungkapkan dalam TBW (Terabytes Written). SSD modern dengan teknologi NAND terbaru memiliki TBW yang tinggi, yang mengindikasikan bahwa mereka dapat menangani banyak operasi tulis sepanjang masa pakainya. Umumnya, umur pakai SSD saat ini dapat mencapai puluhan hingga ratusan TBW, tergantung pada model dan kelasnya.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Durabilitas Mekanis: HDD memiliki komponen mekanis seperti kepala pembaca dan piringan berputar. Piringan yang berputar dan kepala pembaca yang bergerak membuat HDD rentan terhadap keausan mekanis dan risiko kerusakan akibat guncangan atau getaran.
    • Umur Pakai: Umur pakai HDD umumnya terkait erat dengan keausan mekanis. Sementara produsen memberikan perkiraan rata-rata waktu hingga kegagalan (MTTF), ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keandalan HDD, seperti penggunaan intensif dan getaran.
    • Rentan terhadap Bad Sector: Seiring waktu, HDD dapat mengalami pembentukan bad sector, yaitu area yang tidak dapat diakses atau digunakan lagi. Hal ini dapat mempengaruhi performa dan dapat terjadi lebih sering seiring dengan usia HDD.

Berat dan Bentuk Faktor

  1. Berat:
    • SSD: Secara umum, SSD memiliki berat yang lebih ringan daripada HDD. Ini disebabkan oleh absennya bagian mekanis bergerak dan bahan-bahan yang lebih ringan yang digunakan dalam konstruksi perangkat ini.
    • HDD: HDD memiliki komponen mekanis seperti piringan berputar dan kepala pembaca yang menambah berat perangkat. HDD biasanya lebih berat dibandingkan SSD dengan kapasitas penyimpanan yang setara.
  2. Bentuk Faktor:
    • SSD: SSD sering hadir dalam berbagai bentuk faktor, termasuk 2.5 inci (mirip dengan ukuran laptop HDD), M.2 (format kecil yang terhubung langsung ke motherboard), dan PCIe card (yang memasang langsung ke slot PCIe pada motherboard).
    • HDD: HDD umumnya hadir dalam bentuk faktor 3.5 inci untuk desktop dan server, serta 2.5 inci untuk laptop dan perangkat portabel. Namun, ada juga HDD dengan bentuk faktor yang lebih kecil untuk aplikasi khusus atau penyimpanan eksternal portabel.
  3. Keuntungan dan Pertimbangan Bentuk Faktor:
    • SSD: Keuntungan utama dari berbagai bentuk faktor SSD adalah fleksibilitas dan efisiensi ruang. SSD M.2 dan PCIe card, khususnya, memungkinkan penggunaan yang efisien dari ruang dalam sistem, dan mereka lebih cocok untuk perangkat ultrabook, laptop tipis, dan PC mini.
    • HDD: HDD 3.5 inci dan 2.5 inci mempertahankan keberlanjutan dalam beberapa aplikasi, terutama di desktop dan laptop konvensional. Namun, untuk perangkat portabel atau ultrabook, HDD 2.5 inci mungkin tidak seefisien dan dapat digantikan oleh SSD.

Konsumsi Daya

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Konsumsi Daya Aktif Rendah: SSD memiliki konsumsi daya aktif yang rendah saat digunakan. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan bagian mekanis yang bergerak dan penggunaan teknologi NAND flash yang memerlukan daya listrik lebih sedikit daripada piringan berputar pada HDD.
    • Konsumsi Daya Idle Rendah: Bahkan ketika tidak sedang digunakan, SSD masih memiliki konsumsi daya yang rendah. SSD dapat memasuki mode dormansi atau mati sendiri saat tidak ada aktivitas, mengurangi konsumsi daya secara signifikan.
    • Efisiensi Energi Lebih Tinggi: Secara keseluruhan, SSD dikenal sebagai pilihan yang lebih efisien secara energi, terutama pada situasi penggunaan baca/tulis yang intensif.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Konsumsi Daya Aktif Lebih Tinggi: HDD memiliki konsumsi daya aktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan SSD karena perlu menggerakkan piringan berputar dan kepala pembaca secara mekanis untuk membaca atau menulis data.
    • Konsumsi Daya Idle Lebih Tinggi: Meskipun HDD bisa memasuki mode idle untuk mengurangi konsumsi daya saat tidak aktif, konsumsi daya idle masih lebih tinggi dibandingkan dengan SSD karena piringan berputar harus tetap berputar.
    • Waktu Pemanasan yang Diperlukan: HDD membutuhkan beberapa detik untuk mencapai kecepatan operasional penuh setelah mulai aktif, yang juga memerlukan konsumsi daya tambahan.
  3. Penggunaan Energi pada Akses Acak:
    • SSD: SSD memiliki keunggulan dalam konsumsi daya saat melakukan operasi akses acak (random access). Karena SSD dapat mengakses data langsung tanpa perlu pergerakan fisik, konsumsi daya dalam situasi ini relatif lebih rendah.
    • HDD: HDD memerlukan waktu latensi mekanis untuk membawa kepala pembaca ke posisi yang benar di atas platter saat melakukan operasi akses acak. Ini dapat meningkatkan konsumsi daya secara signifikan dalam situasi tersebut.
  4. Pengaruh Bentuk Faktor dan Kapasitas:
    • SSD: SSD dengan bentuk faktor kecil seperti M.2 cenderung memiliki konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan SSD 2.5 inci atau PCIe cards yang mungkin memerlukan daya yang lebih tinggi.
    • HDD: HDD dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar atau kecepatan putaran yang lebih tinggi cenderung memiliki konsumsi daya yang lebih tinggi.

Ketahanan Terhadap Suhu

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Toleransi terhadap Suhu Tinggi: Secara umum, SSD memiliki toleransi terhadap suhu yang lebih baik daripada HDD. SSD terdiri dari komponen elektronik dan tidak memiliki bagian mekanis yang rentan terhadap kerusakan akibat suhu tinggi.
    • Rentang Suhu Operasional Luas: SSD biasanya dapat beroperasi dalam rentang suhu yang lebih luas daripada HDD. Ini membuat SSD lebih cocok untuk lingkungan dengan fluktuasi suhu yang besar atau kondisi ekstrim.
    • Performa Konsisten: Tidak seperti HDD yang dapat mengalami penurunan performa pada suhu yang sangat tinggi, SSD umumnya mempertahankan konsistensi kinerja pada berbagai suhu operasional.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Pengaruh Suhu pada Kinerja: Suhu yang tinggi dapat memengaruhi kinerja HDD karena adanya komponen mekanis yang bergerak seperti kepala pembaca dan piringan berputar. Peningkatan suhu dapat menyebabkan peningkatan waktu latensi dan mengurangi keandalan operasional HDD.
    • Batas Suhu Operasional yang Lebih Ketat: HDD biasanya memiliki batas suhu operasional yang lebih ketat dibandingkan SSD. Kondisi suhu di luar rentang tersebut dapat memengaruhi kinerja dan umur pakai HDD.
  3. Dampak Suhu Ekstrim:
    • SSD: SSD dapat lebih baik menahan suhu ekstrim, baik suhu yang sangat rendah maupun tinggi, tanpa memengaruhi kinerja atau keandalan jangka panjang. Beberapa model SSD dilengkapi dengan mekanisme kontrol suhu internal untuk mengatasi suhu tinggi.
    • HDD: Suhu ekstrim dapat meningkatkan risiko kerusakan fisik pada HDD, terutama terkait dengan komponen mekanis. Suhu yang sangat rendah juga dapat menyebabkan kebekuan minyak pelumas di dalam drive, menyulitkan pergerakan komponen mekanis.
  4. Pertimbangan Terkait Keandalan:
    • SSD: Meskipun SSD lebih tahan terhadap suhu, kondisi suhu ekstrim dapat memengaruhi daya tahan sel memori NAND. Oleh karena itu, beberapa produsen SSD menawarkan model dengan perangkat kontrol suhu bawaan.
    • HDD: HDD mungkin lebih rentan terhadap kerusakan akibat suhu ekstrim, terutama jika suhu melampaui batas operasional yang ditentukan.

Harga

  1. Biaya per Kapasitas Penyimpanan:
    • SSD: Umumnya, SSD memiliki biaya per kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi dibandingkan HDD. Harga per gigabyte (GB) atau terabyte (TB) SSD seringkali lebih mahal karena teknologi NAND flash yang digunakan dalam pembuatannya.
    • HDD: HDD biasanya lebih terjangkau per kapasitas penyimpanannya. Harga per GB HDD cenderung lebih rendah karena teknologi piringan magnetik berputar yang digunakan lebih ekonomis.
  2. Rentang Harga:
    • SSD: Meskipun harga SSD telah mengalami penurunan seiring dengan kemajuan teknologi, SSD masih cenderung lebih mahal, terutama untuk model dengan kapasitas yang lebih besar. SSD high-end dengan performa tinggi atau bentuk faktor khusus juga dapat memiliki harga yang lebih tinggi.
    • HDD: HDD memiliki rentang harga yang lebih luas, mulai dari model ekonomis dengan kapasitas penyimpanan kecil hingga model high-end dengan kapasitas besar dan kecepatan putaran tinggi.
  3. Tren Penurunan Harga:
    • SSD: Harga SSD terus menurun seiring dengan perkembangan teknologi dan produksi massal. Meskipun masih lebih mahal daripada HDD, tren penurunan harga membuat SSD semakin terjangkau seiring berjalannya waktu.
    • HDD: HDD juga mengalami penurunan harga, tetapi tidak secepat atau sebesar penurunan harga SSD. Ini disebabkan oleh pengembangan teknologi HDD yang lebih matang dan perbedaan fundamental dalam teknologi penyimpanan.
  4. Efisiensi Biaya untuk Kinerja:
    • SSD: Meskipun lebih mahal, SSD sering memberikan efisiensi biaya dalam hal kinerja. SSD dapat memberikan kecepatan baca/tulis yang jauh lebih tinggi, waktu akses yang lebih cepat, dan responsifitas sistem yang lebih baik, membuatnya ideal untuk sistem yang memerlukan kinerja tinggi.
    • HDD: HDD tetap menjadi pilihan ekonomis untuk penyimpanan data besar. Jika kapasitas penyimpanan adalah prioritas utama dan kinerja yang sangat tinggi bukanlah kebutuhan, HDD mungkin merupakan pilihan yang lebih cost-effective.
  5. Pilihan Hybrid dan SSHD:
    • SSHD (Solid State Hybrid Drive): Sebagai alternatif, ada juga SSHD yang merupakan kombinasi antara SSD dan HDD. SSHD memiliki sebagian kapasitas penyimpanan HDD dan sebagian lagi berupa cache SSD untuk meningkatkan kinerja. Ini merupakan solusi menengah yang dapat memberikan kinerja lebih baik dibandingkan HDD biasa tanpa biaya sepenuhnya SSD.

Kapasitas Maksimum 

  1. SSD (Solid State Drive):
    • Kapasitas Terbatas untuk Model Konsumen: SSD untuk konsumen umum biasanya memiliki kapasitas maksimum yang lebih terbatas dibandingkan dengan HDD. SSD konsumen biasanya dapat ditemukan dengan kapasitas hingga beberapa terabyte (TB).
    • Model Enterprise dengan Kapasitas Tinggi: SSD untuk penggunaan enterprise atau data center dapat memiliki kapasitas yang lebih tinggi, bahkan mencapai puluhan terabyte. Namun, SSD dengan kapasitas sedemikian tinggi biasanya lebih mahal dan kurang umum di pasaran konsumen.
  2. HDD (Hard Disk Drive):
    • Kapasitas Tinggi dan Tersedia secara Luas: HDD memiliki keunggulan dalam kapasitas maksimum. HDD konvensional untuk konsumen umum dapat ditemukan dengan kapasitas lebih dari 16TB, bahkan hingga 20TB atau lebih. Model enterprise HDD dapat mencapai kapasitas yang jauh lebih besar, bahkan mencapai beberapa puluh terabyte.
    • Skala Kapasitas dengan Mudah: HDD dapat dengan mudah mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan. Ini karena kapasitas HDD tidak terlalu terbatas oleh batasan teknologi fisik yang sama seperti pada SSD.
  3. Teknologi MLC, TLC, dan QLC: Pada SSD, kapasitas maksimum sering kali dipengaruhi oleh jenis sel memori yang digunakan. Sel memori MLC (Multi-Level Cell) atau TLC (Triple-Level Cell) cenderung memiliki kapasitas yang lebih rendah daripada QLC (Quad-Level Cell), tetapi mungkin memiliki kinerja yang lebih baik.
  4. Harga dan Kapasitas: Harga yang lebih tinggi per gigabyte pada SSD sering menjadi batasan untuk mencapai kapasitas maksimum yang lebih tinggi. Kapasitas besar pada SSD umumnya memerlukan investasi yang signifikan.
  5. Evolusi dan Inovasi: Teknologi penyimpanan terus berkembang, dan kapasitas maksimum SSD terus meningkat seiring waktu. Inovasi dalam desain chip dan penggunaan teknologi memori terbaru dapat menghasilkan SSD dengan kapasitas yang lebih besar di masa depan.

Keberlanjutan Performa

  • SSD (Solid State Drive):
    • Konsistensi Kinerja: SSD cenderung lebih konsisten dalam memberikan kinerja yang tinggi sepanjang umur pakai perangkat. Tidak ada bagian mekanis yang bergerak, sehingga waktu akses dan kecepatan transfer data relatif stabil.
    • Wear Leveling: Teknologi wear leveling pada SSD dirancang untuk meratakan pemakaian sel memori NAND. Ini membantu mencegah beberapa sel mengalami keausan lebih cepat daripada yang lain, yang dapat mempertahankan kecepatan tulis dan umur pakai SSD secara keseluruhan.
    • Pengelolaan Garbage Collection: SSD menggunakan teknik pengelolaan sampah (garbage collection) untuk membersihkan sel memori yang tidak terpakai atau telah dihapus. Ini membantu mempertahankan kinerja dengan mencegah sel-sel yang kosong dari menghambat kinerja.
  • HDD (Hard Disk Drive):
    • Ketergantungan pada Kecepatan Putaran: Performa HDD dapat bervariasi tergantung pada kecepatan putaran piringan berputar. Ketika piringan berputar lebih cepat, waktu akses menjadi lebih rendah. Namun, seiring waktu, kecepatan putaran dapat berkurang akibat keausan mekanis atau usia perangkat.
    • Fragmentasi File: HDD dapat mengalami fragmentasi file seiring penggunaan normal, yang dapat memengaruhi waktu akses dan kecepatan baca/tulis. Meskipun terdapat algoritma defrag yang dapat mengurangi dampaknya, potensi fragmentasi masih ada.
  • Pertumbuhan Kapasitas dan Kecepatan:
    • SSD: Seiring dengan perkembangan teknologi, SSD telah mengalami peningkatan kapasitas dan kecepatan yang signifikan. Model-model terbaru cenderung menawarkan performa yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya.
    • HDD: Meskipun HDD juga mengalami peningkatan kapasitas, peningkatan kecepatan tidak sejelas pada SSD. Kecepatan putaran piringan HDD cenderung stabil atau meningkat secara perlahan.
  • Pengaruh Kondisi Eksternal:
    • SSD: SSD memiliki keunggulan dalam keberlanjutan performa dalam kondisi eksternal yang keras, seperti guncangan atau getaran, karena tidak ada bagian mekanis yang bergerak.
    • HDD: Performa HDD dapat dipengaruhi lebih besar oleh guncangan atau getaran karena adanya bagian mekanis yang rentan terhadap kerusakan fisik.

 

Perbedaan SSD HDD
Media Penyimpanan Flash memory (NAND-based) Piringan magnetik berputar (platter)
Kecepatan Transfer Data Lebih cepat, karena tidak ada bagian yang bergerak secara mekanis Lebih lambat, karena ada bagian yang bergerak secara mekanis (membaca/platter berputar)
Waktu Akses Sangat cepat, karena tidak ada waktu latensi mekanis Lebih lambat, karena waktu latensi mekanis
Ketahanan Terhadap Guncangan Lebih tahan guncangan karena tidak ada komponen bergerak Rentan terhadap guncangan karena ada komponen mekanis
Durabilitas dan Umur Pakai Umumnya lebih tahan lama dan awet karena tidak ada komponen mekanis yang aus Lebih rentan terhadap keausan karena adanya komponen mekanis yang bergerak
Berat dan Bentuk  Lebih ringan dan umumnya lebih tipis Lebih berat dan memiliki bentuk fisik yang lebih besar
Konsumsi Daya Lebih efisien dalam konsumsi daya Lebih boros dalam konsumsi daya
Ketahanan Terhadap Suhu Lebih baik dalam toleransi terhadap suhu Lebih sensitif terhadap perubahan suhu
Harga Lebih mahal per kapasitas penyimpanan Lebih terjangkau per kapasitas penyimpanan
Kapasitas Maksimum Tersedia dalam kapasitas yang semakin besar Lebih besar, namun kemampuannya juga semakin terbatas
Keberlanjutan Performa Performa tetap konsisten sepanjang umur pakai Performa dapat berkurang seiring usia dan penggunaan berat

Itulah Perbedaan SSD dan HDD. Terima kasih telah membaca di gastronoid dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar